Hindari Hal-hal Ini Untuk Mengelola Keuangan Yang Baik

Sahabat KadoAkira,

Mengelola rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi mengelola sebuah keuangan yang secara langsung menentukan nasib keluarga di masa yang akan mendatang. Kesalahan mutlak dalam pengelolaan keuangan dalam rumah tangga adalah tidak adanya kerjasama antara suami dan sih istri. Jika Anda sudah berkeluarga namun pengelolaan keuangan masih sendiri-sendiri, yakinlah Anda telah melakukan kesalahan fatal. 
Saat Anda telah menikah dan mengarungi hidup bersama, urusan keuangan juga harus dituntaskan bersama. Jangan lagi gunakan istilah uangmu atau uangku, melainkan uang kita. Anda juga harus saling jujur terhadap pasangan, terbuka mengenai hutang yang dimiliki dan saling memenuhi tanggung jawab keuangan. Jika Anda telah solid bersama pasangan untuk mengarungi keuangan bersama, perhatikan kesalahan-kesalahan besar dalam pengelolaan keuangan rumah tangga anda yang banyak ditemui, seperti berikut:

Biaya kuliah anak sebagai prioritas
Orangtua seringkali terjebak dalam stigma pentingnya dan mahalnya biaya pendidikan anak sehingga tak jarang mereka menginvestasikan seluruh simpanan untuk hal tersebut. Padahal, pada saat yang bersamaan mereka harus membayar hutang atau cicilan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini menyebabkan mereka lalai mempersiapkan dana pensiun mereka sendiri. Yup, dana pensiun Anda berada dalam prioritas yang lebih tinggi ketimbang dana kuliah anak. Tenang, ini bukan berarti Anda egois, namun kenyataannya Anda harus mengamankan kehidupan di masa tua saat Anda tak lagi memiliki produktifitas yang sama di saat Anda masih muda. Dan harap camkan bahwa banyak beasiswa yang ditawarkan oleh berbagai institusi, sehingga Anda harus menanamkan pada anak Anda sejak dini bahwa mereka harus berusaha untuk mendapatkan beasiswa tersebut untuk melanjutkan jenjang pendidikan mereka.


Tidak ada uang saku untuk anak
Ada beberapa anggapan keliru bahwa dengan tidak memberikan uang saku untuk anak, orangtua dapat menabung lebih banyak untuk kepentingan lainnya. Namun, tanpa adanya uang saku anak Anda tidak akan belajar untuk mengelola keuangan mereka secara bijaksana dan mandiri. Uang saku mengajarkan anak Anda untuk berdisiplin dan memahami bahwa setiap pilihan ada konsekuensinya. Pelajari bagaimana menanamkan pendidikan uang sejak dini bagi anak di sini.

Mengorbankan gaji demi jam kerja fleksibel
Banyak ibu dengan anak usia balita yang tidak bisa menyeimbangkan pekerjaan dengan keluarga, sehingga tak jarang mereka melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan jam kerja yang fleksibel demi mendapatkan waktu lebih untuk bersama dengan anak. Hal ini sangat tidak disarankan karena akan menghalangi potensi Anda untuk mendapatkan promosi, gaji yang lebih tinggi serta bonus tahunan. Di lain pihak, waktu Anda dengan anak juga masih terbatas. Jika ibu ingin memfokuskan diri untuk mengurus anak, bicarakan pada suami untuk keluar dari pekerjaan dan fokus mengurus rumah tangga dan anak. Jika Anda masih tidak rela dengan hilangnya pendapatan, pertimbangkan untuk mencoba bekerja dari rumah. Dengan demikian Anda bisa tetap fokus pada anak dengan masih mendapatkan penghasilan. Lebih lanjut tentang bekerja dari rumah baca di sini.

- Lalai menata rumah
Rumah yang tidak tertata rapi dan cenderung berantakan akan mempengaruhi kondisi mental anak, yang ujung-ujungnya akan menambah biaya dari menurunnya standar kesehatan keluarga. Tidak hanya itu, barang-barang yang tidak tertata di rumah akan cepat rusak yang mengharuskan Anda untuk membeli yang baru. Artinya, lagi-lagi pengeluaran tambahan yang sebenarnya bisa diminimalisir.

Sumber : OkeSchool

0 komentar:

Posting Komentar